05 Desember 2008

On Screen Digitizing dg ArcView n MapInfo

On Screen Digitizing dan Global Possitioning System (GPS)

Data dalam sistem informasi geografis dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu data grafis atau spasial dan data atribut atau tabular. Data grafis atau spasial adalah data yang menggambarkan bentuk atau kenampakan objek di permukaan bumi. Sedangkan data tabular adalah data deskriptif yang menyatakan nilai dari data grafis tersebut. Sementara struktur data dari data grafis ada dua macam, yaitu data vektor dan data raster. Pada struktur data vektor, posisi objek dicatat pada sistem koordinat. Sedangkan objek pada struktur data raster disimpan pada grid 2 dimensi, yaitu baris dan kolom. Pada data vektor, nilai data atribut yang digunakan terpisah dalam bentuk tabel. Sedangkan pada data raster, nilai data atributnya tersimpan langsung pada nilai grid atau piksel tersebut (Nuarsa, 2005). Contoh dari data vektor yaitu peta shapefile sedangkan contoh dari data raster yaitu citra satelit dan foto udara.



Pembuatan data spasial merupakan proses penentuan titik-titik ko ordinat dari suatu wilayah. Cara yang banyak digunakan dalam pembuatan data spasial yaitu dengan digitasi data raster dan dengan menggunakan Global Possitioning System (GPS). Pembuatan data spasial dengan digitasi data raster dilakukan dengan mengubah data raster menjadi data vektor. Ada dua macam teknik pendigitasian peta, yaitu dengan digitizer puck serta dengan on screen digitizing.
Pengumpulan titik koordinat menggunakan GPS dilakukan dengan membawa alat GPS tersebut menyusuri batas-batas wilayah yang akan dibuat peta. Alat GPS akan menerima sinyal dari satelit-satelit GPS yang bergerak mengitari bumi. Dari sinyal tersebut, GPS dapat menentukan titik koordinat tempat-tempat yang dilaluinya. Dalam perjalana n tersebut, alat GPS akan menyimpan titik-titik koordinat dari jalur-jalur yang dilalui tersebut. Setelah proses tersebut, data titik koordinat tersebut dipindahkan kedalam komputer dan kemudian diolah untuk dijadikan data spasial yang diperlukan.

Telah dibandingkan antara pembuatan data spasial menggunakan digitasi peta raster (on screen digitizing) dengan pembuatan peta menggunakan alat GPS. Perbedaan antara kedua teknik tersebut dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 1. Perbedaan antara On Screen Digitizing dan Global Poss itionig System


Berdasarkan perbedaan-perbedaan diatas, maka akan dibahas lebih lanjut mengenai penggunaan metode On Screen Digitizing karena lebih mudah dan memerlukan waktu pengerjaan yang lebih singkat.

Kesulitan-kesulitan yang dihadapi dalam pendigitasian tersebut antara lain:
  1. Bila terjadi kesalahan pendigitasian suatu poligon kita harus mengulang dari awal poligon tersebut (tidak dapat di-undo).
  2. Kegiatan pendigitasian relatif monoton sehingga bila dikerjakan terlalu lama dapat menimbulkan efek bosan yang berakibat memperbesar tingkat kesalahan dalam pendigitasian.
  3. Batas-batas blok sensus yang kurang jelas juga dapat menghambat proses pendigitasian serta memperbesar tingkat kesalahan.


Langkah-Langkah On Screen Digitizing

Untuk mendapatkan data spasial menggunakan teknik On Screen Digitizing ada beberapa tahapan yang harus dilalui. Berikut tahapan-tahapan pembuatan data spasial menggunakan On Screen Digitizing:
  1. Menentukan koordinat titik yang akan dijadikan titik kontrol. Dalam registrasi peta minimum harus ada tiga titik kontrol. Semakin banyak titik kontrol yang digunakan, maka peta yang dihasilkan akan semakin akurat.(Prahasta, 2006). Koordinat dari titik kontrol tersebut diperoleh dengan menggunakan alat GPS. Gambar 1. Alat penerima sinyal satelit GPS (GPS Receiver)
  2. Setelah koordinat titik kontrol diketahui selanjutnya adalah meregistrasi citra satelit yang dimiliki. Registrasi merupakan proses mencocokkan koordinat titik kontrol dengan citra satelit. Gambar 2. Registrasi Peta
  3. Tahapan berikutnya ialah proses digitasi. Proses tersebut dilakukan dengan menyusuri batas-batas wilayah pada citra satelit dengan bantuan peta sketsa sebagai panduan. Proses ini memerlukan ketelitian serta memerlukan waktu yang cukup lama. Proses registrasi dan digitasi dilakukan dengan perangkat lunak Map Info 8.0. Gambar 3. Digitasi Peta
  4. Kemudian poligon-poligon hasil dari digitasi tersebut di-convert ke dalam bentuk shapefile. Lalu proses selanjutnya ialah manipulasi data spasial dengan perangkat lunak Arc View GIS 3.3. Proses manipulasi tersebut meliputi proses Clip, Union, Disolve, serta Merge yang termasuk dalam Geoprocessing. Gambar 4. Geoprocessing Peta
  5. Tahapan terakhir ialah memberi identitas pada tiap-tiap poligon sesuai dengan identitas wilayah yang sebenarnya. Gambar 5. Identitas Peta
  6. Setelah proses-proses tersebut dilakukan, maka akan dihasilkan data spasial dalam format shapefile yang siap digunakan dalam Sistem Informasi Geografis.

1 komentar:

Anonim mengatakan...

tks .. tambah ilmu ..

Posting Komentar

Template by : kendhin x-template.blogspot.com